Akhir tahun 2017 tepatnya di bulan Desember, kami, mahasiswa-mahasiswa pascasarja program MAGIS-ter yang ingin lulus secara tepat waktu dan di waktu yang tepat, mulai dikumpulkan oleh dosen pembimbing, yang kebetulan dosen yang sama. Meskipun dosen pembimbing sama, namun latar belakang jurusan dan prodi kami berbeda; tambang eksplorasi, sains kebumian, geologi dan panasbumi. Saat itu ada 5 orang yang secara sukarela dan haqqul yaqin ingin dibimbing oleh beliau, karena masing-masing dari kami, khususnya saya sepertinya mendapatkan suatu ilham dan keberkahan ketika mengambil mata kuliah pilihan Remote Sensing atau Penginderaan jauh atau Ilmu Satelit atau Ilmu Drone, dimana beliau adalah dosen pengampu matkul tersebut. Entah mengapa ilmu ini sangat keren dan modern pada abad ini. Seriusan!
dari kiri ke kanan; Ali [saya, eksplorasi], Andi [eksplorasi], Mba Citra [Panasbumi], Lita [SB], Edo [Geologi]
Saya adalah bagian dari 5 orang tersebut. Ya sebenarnya telah bisa dilihat pada gambar di atas. saya belum cerita kenapa semua mahasiswa bimbingan beliau dikumpulkan pada hari itu, tepatnya, di 18 Desember 2017, ada grup wa dibuat beliau, yang isinya para mahasiswa yang akan dimbimbing beliau kedepannya. Singkatnya, di grup tersebut bapak membuat jadwal meeting atau kuliah singkat pada tanggal 20 Desember nanti. memang terkesan mendadak dan sebelumnya kami para mahasiswa bimbingan beliau juga belum pernah duduk dalam satu forum diskusi. Sepertinya memang ada sesuatu yang salah dengan kami, karena vitalnya pertemuan tsb, kami diwajibkan hadir karena terkait materi yang akan beliau sampaikan sangat penting untuk gambaran riset kedepan. Salahnya kami mungkin masih terlalu luasnya topik atau bahan riset yang akan dikerjakan, sehingga perlu dibatasi scope nya. Pendekatan yang sangat bagus dari beliau untuk kembali me refresh mindset kami tentang penelitian dan lingkup tesis kami. Hari H pertemuan rasanya seperti kuliah 3 sks remote sensing kembali seperti satu semester sebelumnya, kuliah satu semester yang dipadatkan menjadi satu hari. The point is semua tesis harus bisa submit, minimal konferensi atau jurnal, agar kami punya target dan bisa menyelesaikan tesis sembari menghasilkan tulisan untuk jurnal. Di sisi lain kami diminta siap ke lapangan dan dilarang merokok ketika bersama beliau di lapangan, saya sangat appreciate dengan rule ini pak, salute!
Foto bersama Pak Asep Saepuloh [dospem kedua saya]
Seiring bimbingan berjalan kurleb 2 semester, Andi, Khibban (tidak hadir pertemuan tsb), dan saya yang pada akhirnya menyelesaikan studi S2 di kampus gajah duduk pada pertengahan menuju akhir tahun 2018. Setahun dibimbing beliau rasanya akan banyak tulisan-tulisan mengenai pengalaman apa saja yang didapat, tulisan ini sekedar introduction dan pengantar ke step selanjutnya jika nantinya memang ada yang diceritakan. Dan teruntuk teman-teman seperjuangan yang belum selesai, tetap berjuang dan istiqomah semangat pada jalan bimbingannya.
salah satu jadwal terstruktur untuk kontrol kemajuan tesis
0 komentar: